Hotel The Phoenix Yogyakarta

Hotel elegan ini telah didesain secara istimewa pada sisi peninggalan budaya dari kota Yogyakarta, dan khusus melayani tamu dengan lingkungan yang baru, relaks, dan sangat personal.

Dalam perkembangannnya, hotel The Phoenix Yogyakarta mengalami renovasi besar-besaran dengan memadukan nuansa peninggalan budaya yang bersejarah dalam pancaran zaman kolonial, dengan atmosfir Jogja. Oleh karena itu, para tamu hotel akan menjumpai keramahtamahan ala warga Jogja dengan fasilitas hotel yang moderen.


Hotel ini menawarkan 144 kamar yang elegan dengan 10 kamar suite dan satu kamar khusus bagi orang cacat. Selain itu, masing-masing kamar terdapat balkon pribadi yang dilengkapi dengan perabotan modern dan klasik yang nyaman. Restoran 'Paprika; hadir dengan konsep dapur terbuka dan khusus menyajikan menu masakan Asia. Juga ada dua buah bar, 1918's Terrace Bar memperlihatkan panorama terbuka di halamannnya, dan Vino Bar yang hadir khusus di malam hari dengan live performance.


SEJARAH:
Pertama kali berdiri pada 1918, hotel ini berubah nama menjadi Spledid pada 1930 setelah disewa oleh seorang Belanda. Pada 1942 saat Jepang berkuasa, hotel ini diubah namanya menjadi Hotel Yamato. Setelah Jepang menyerah pada 1945, hotel ini mulai kembali ke tangan Indonesia.

Pada saat bernama Hotel Merdeka pada 1951, Presiden pertama RI, Soekarno bahkan sempat berkantor sementara di hotel ini ketika ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Nama Hotel Merdeka bertahan hingga 1987, dan dikembalikan ke cucu pemiliknya, bernama Sulaeman. Setelah dilakukan renovasi pada 1993, hotel ini resmi berganti nama menjadi Hotel Phoenix Heritage.

Pada 2003, Accor Group mengambil alih manajemen dan melakukan renovasi besar-besaran pada hotel ini. Pada 14 Mei 2004, nama Hotel Phoenix Heritage diubah menjadi Grand Mercure hingga 29 Maret 2009. Pada 30 Maret 2009, nama hotel Grand Mercure kembali menjadi The Phoenix Yogyakarta.

TIP & TRIK
Karena letaknya yang berada di pusat Kota Jogja, para tamu bisa melakukan wisata kota (city tour). Gunakan becak dan andong (angkutan tradisional khas Jogja yang ditarik kuda) untuk mengantar ke rute yang biasa diadakan seperti misalnya Benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta dan Taman Sari, Kotagede serta ke pusat oleh-oleh khas Jogja di kawasan Pathuk, Jogja.
Rata-rata, tukang becak dan kusir (pengemudi) Andong di Jogja dapat berbahasa Inggris praktis (simple conversation). 


Jl. Jendral Sudirman No. 9 Yogyakarta INDONESIA 55233
telp: +62-274-566617 fax: +62-274-566856 
rujukan : http://gudeg.net/id/directory/4/39/Hotel-The-Phoenix-Yogyakarta.html#.UKjkKGckuNU

Komentar